Tidak hanya untuk mendengar, beberapa studi menunjukan bahwa ternyata telinga bisa memberi sinyal tentang kesehatan jantung dan otak. Tubuh manusia memang unik, sayangnya peringatan-peringatan yang sudah diberikan oleh tubuh sering tidak kita sadari.
Salah satunya yaitu berdenging atau tinnitus yang menandakan adanya gangguan pada aliran darah. Tinnitus sering terjadi pada penderita tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. Jika tinnitus muncul tiba-tiba dan sering terjadi, disertai gejala lain seperti nyeri dada, sesak napas, atau jantung berdebar, maka kondisi ini perlu segera ditangani.
Selain itu, munculnya Frank's sign, yaitu istilah untuk kondisi di mana timbulnya lipatan pada daun telinga. Meski tidak bisa menjadi acuan diagnosis pasti, penelitian International Journal of Cardiology menyebutkan bahwa Frank’s sign bisa menjadi penanda penyakit jantung koroner. Lipatan pada daun telinga tersebut dipercaya berkaitan dengan gangguan sirkulasi darah kecil di pembuluh kapiler, yang mencerminkan kondisi sirkulasi koroner.
Pada kondisi stroke, kehilangan pendengaran secara mendadak, apalagi jika disertai pusing hebat, kehilangan keseimbangan, atau kelemahan di satu sisi tubuh, bisa menjadi tanda adanya stroke pada area pendengaran otak atau pada batang otak. Kondisi ini sangat darurat dan memerlukan penanganan medis secepatnya.
Tanda-tanda tersebut tidak sepenuhnya menjadi alat diagnosis. Namun, perlu diingat bahwa peringatan-peringatan yang diberikan oleh tubuh tidak boleh dianggap sepele. Apapun yang terjadi pada tubuh kita ada sebab-akibatnya.
Sumber:
Price, Sylvia Anderson. (2005). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
International Journal of Cardiology. (1996). Diagonal Earlobe Crease and Coronary Artery Disease.
Alodokter. (2023). Penyebab Telinga Berdenging (Tinnitus) dan Cara Mengatasinya.