Penyakit Jantung: Masalah Lama Yang Masih Relevan

Penyakit jantung mungkin terdengar seperti masalah modern bagi sebagian orang, pedahal catatan sejarah menunjukan bahwa masalah jantung sudah dikenal sejak zaman kuno. Catatan para tabib Mesir kuno yang berasal dari sekitar 1500 M, mencatat gejala-gejala serupa angina, yaitu nyeri dada akibat penyakit jantung koroner. Bahkan, hasil scan mumi oleh para analisis menunjukan adanya pengerasan pembuluh darah, kondisi yang sekarang kita kenal sebagai aterosklerosis.

Pada abad ke-4 sebelum masehi Hippocrates, salah satu tokoh besar dunia kedokteran, sempat menyebutkan bahwa gaya hidup dan pola makan bisa mempengaruhi kesehatan jantung. Namun, pemahaman manusia tentang cara kerja jantung baru mulai benar-benar berkembang pada tahun 1628, di mana William Harvey menjelaskan bahwa jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah.

Langkah besar terjadi pada abad ke-20, para ilmuwan menyadari bahwa gaya hidup yang kurang bergerak, kebiasaan merokok, kolesterol, dan tekanan darah tinggi menjadi faktor besar dalam timbulnya penyakit jantung. Studi terkenal yang dimulai pada 1948 bernama Framingham Heart Study menjadi tonggak penting dalam mengenali faktor-faktor tersebut.

Sekarang, teknologi sudah berkembang pesat seperti alat EKG, angiografi, kateterisasi jantung, sampai operasi bypass. Tapi sayangnya, kematian akibat penyakit jantung masih tinggi sehingga disebut-sebut sebagai pembunuh nomor 1.

Namun jangan khawatir, selain teknologi dan ilmu medis yang terus berkembang, banyak metode-metode pengobatan yang terbukti dan bisa menjadi pilihan. Salah satunya metode  yang digunakan oleh Klinik Utama CMI, di mana pengobatan berfokus pada akar dasar terjadinya penyakit dan tidak mengutamakan tindakan invansif.

Sumber:

• Braunwald, E. (2012). Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine. Elsevier.

• Nabel, E.G. & Braunwald, E. (2012). New England Journal of Medicine.

• American Heart Association. (2025). Heart Disease Fact.

• National Institutes of Health. (2024). Framingham Heart Study Overview.