Minuman berenergi atau energy drink memang sering dianggap sebagai solusi cepat untuk mengatasi lelah dan meningkatkan fokus karena efek segar dan semangat yang ditawarkan. Namun, energy drink tetap menyimpan risiko bagi kesehatan jantung.
Biasanya, energy drink mengandung kafein tinggi hingga 300 gram. Kafein adalah stimulan sistem saraf pusat yang dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Ketika dikonsumsi dalam jumlah besar atau oleh orang yang sensitif terhadap kafein, efek ini bisa memicu jantung berdebar (palpitasi), tekanan darah tinggi, hingga gangguan irama jantung (aritmia).
Selain itu, energy drink juga mengandung gula yang tinggi dan stimulan tambahan seperti taurin, guarana, dan ginseng. Jika dikonsumsi sebelum atau setelah olahraga, kombinasi antara stimulan dan aktivitas fisik berat bisa memperberat kerja jantung, meningkatkan risiko serangan jantung mendadak, terutama pada orang dengan riwayat jantung.
Hasil jurnal American Heart Association pada 2021 menunjukan bahwa konsumsi 1–2 kaleng energy drink saja sudah bisa menyebabkan perubahan ritme jantung, terutama pada remaja dan dewasa muda yang tidak terbiasa dengan kafein dosis tinggi.
Jika rutin dikonsumsi, energy drink dapat menyebabkan hipertensi, kerusakan pembuluh darah, peningkatan risiko penyakit jantung koroner. kadar gula yang tinggi juga berkontribusi terhadap obesitas dan diabetes, dua faktor utama penyakit jantung.
Air kelapa, teh hijau, atau jus buah bisa menjadi pilihan yang lebih baik bila Anda membutuhkan sesuatu yang memberi efek semangat atau meningkatkan fokus.
Sumber:
Dinas Kesehatan Kalimantan Barat. (2024). Dampak Minuman Soda dan Minuman Berenergi.
American Heart Association. (2021). Energy Drinks Can Affect Heart Rhythm and Blood Pressure.
Mayo Clinic. (2023). Caffeine: How Much Is Too Much?